Syarat Seorang Pemimpin


       Berawal dari pernyataan bawasannya manusia diciptakan di muka bumi adalah untuk menjadi khalifah fi ard atau sering disebut pemimpin di muka bumi, rasa-rasanya memang benar dan bukan menjadi rasa-rasanya lagi, hal tersebut adalah sebuah fitrah manusia di muka bumi ini untuk menjadi pemimpin. Lalu timbul pertanyaan bagaimana mungkin manusia memimpin bumi ini jikalau semunya menjadi pemimpin?
  
Secara logika itu tidak mungkin kalau semua menjadi seorang pemimpin, yang ada akan menjadikan bumi kacau balau. Iblis saja tidak mau menyembah manusia karena iblis beranggapan bahwa manusia malah akan merusak bumi.

      Sekarang mari kita tafsirkan yang dimaksud pemimpin itu apa dan bagaimana, yang dipimpin apa dan siapa, serta syarat menjadi pemimpin itu apa.

      Pemimpin identic dengan kepala, yang mengepalai, yang bertanggung jawab penuh, yang mengorganisasikan, yang menjadi harapan dan tumpuan semua yang dipimpinnya. Ada kepala rumah tangga, kepala sekolah, kepala suatu lembaga pemerintahan daerah, kepala Negara, kepala perhimpunan entah itu apa, dan lain sebagainya. Bahkan ada yang sampai menjabat 3 kepala sekaligus. Sungguh hebatnya yang namanya manusia itu.

      Seorang pemimpin itu memimpin para pemimpin, karena semuanya adalah pemimpin di muka bumi ini. Minimal adalah sebagai pemimpin dirinya masing-masing. Sungguh banyak buku-buku yang membahas terkait dengan pemimpin, mulai dari pengertian, macam-macam pemimpin, cara untuk menjadi pemimpin sampai pengalaman-pengalaman dan masalah-masalah terkait kepemimpinan telah terkupas habis dalam buku-buku tersebut.

      Namun yang terpenting adalah syarat menjadi pemimpinnya para pemimpin.  Syaratnya adalah manusia. Jadi sebenarnya pemimpin itu haruslah manusia, kenapa? Karena kadang kala pemimpin itu bukan manusia secara sifatnya, maksutnya lebig menggunakan sifat kehewanannya daripada kemanusiaannya. Itulah yang sering menyebabkan banyak manusia yang merebutkan untuk dinobatkan sebagai pemimpinnya para pemimpin.
  
      Berbicara tentang pemimpin memang tak akan ada habisnya, karena setiap orang mempunyai kapasitas kepemimpinan yang wadahnya berbeda-beda. Ada pepatah yang mengatakan bawasannya bukan gunung yang tertinggi yang harus ditaklukan melainkan diri sendirilah yang harus ditaklukan dan dikuasai, ya agar mampu mengemban amanah sebagai pemimpin tersebut.
  
      Hal yang terkadang sulit untuk diterima adalah menerima orang lain sebagai pemimpin kita, entah itu di lembaga dan oraganisasi apapun. Perbedaan sifat, kepentingan dan lain sebagainya menjadi alasan utama hal tersebut terjadi. Sebenarnya yang dikatakan seorang pemimpin itu adalah mau menerima orang lain sebagai pemimpinnya, karena yang namanya pemimpin harus bisa fleksibel terhadap segala sesuatu yang dialaminya, apapun itu. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau dipimpin oleh pemimpin yang lain. Dengan segala kerendahan hati dan penuh jiwa besar saling melengkapi apapun itu kondisinya. Suka tidak suka, mau tidak mau apabila itu bisa kita laksanakan dan lewati maka akan tercipta pemimpin-pemimpin yang hebat yang mampu memimpin diri sendiri.

      Pimpinlah dirimu sendiri sebelum kau melangkah lebih jauh untuk memimpin pemimpin lain. Serta berlakulah seperti halnya manusia dan benar-benar manusia yang tidak merepresentasikan sifat kehewanan.

0 Komentar: