Terimakasih Tuhan

*Oleh : Nanang Eko Saputro 


 Tuhan terimakasih atas segala kenikmatan yang telah Engkau beri dan atas segala apa yang hamba alami selama ini.


Sumber Gambar : planetkentir.blogspot.com


Atas bumi, langit, air, udara, dan seluruh benda yang ada di jagad raya ini, meskipun lama kelamaan akan rusak oleh perbuatan dan keserakahan manusia. Bumi yang diperuntukkan untuk basecamp manusia sang pemilik hawa nafsu, akal, dan pikiran yang sewaktu-waktu akan mengancam eksistensi dari bumi itu sendiri. Langit  megah sebagai atap tanpa tiang untuk meneduhi bahkan melidungi manusia yang suatu saat akan terobohkan oleh ketamakan manusia itu sendiri. Udara yang begitu melimpah ruah yang kadang sering lupa disyukuri yang dibutuhkan oleh seluruh maklhuk hidup untuk survive, sampai-sampai seluruh tumbuhan berdzikir menyebut nama-Mu. Terimakasih tuhan.

Atas kesempatan yang Engkau berikan untuk hidup di dunia ini sebagai khalifah Fil Ard, meskipun hanya sebatas mampir ngombe dan entah mungkin apakah masih bisa menjadi hamba-Mu yang setia serta tulus berada di koridor jalan-Mu setelah sekian lama Engkau berikan kasih sayang-Mu berupa cobaan harta, tahta, dan kekuasaan. Terimakasih Tuhan.

Atas nafas yang Engkau tiupkan ketika masih berada dalam kandungan, tatkala hamba lahir di dunia, hamba menangis mengeluarkan tetesan air mata. Entah apakah itu pertanda hamba mengucap rasa syukur kepada-Mu ataukah malah sebaliknya hamba takut akan kehidupan yang sewaktu-waktu bisa mengarahkan hamba kepada jurang kemunafikan dan segala sesuatu yang tak Engkau ridhoi. Terimakasih Tuhan.

Atas Ibu dan Bapak yang Engkau jadikan sebagai pelindung dan pembimbing yang selama ini telah susah payah merawat dan mendidik hamba-Mu. Dari buaian hingga entah sampai kapan mampu bertahan, walaupun lidah juga pernah menyakiti hati beliau yang mulia. Sungguh tanpa Ibu dan Bapak, hamba-Mu tak dapat melangkah sejauh ini seperti yang Engkau kehendaki, tak mampu mengerti akan yang namanya kasih saying seorang orang tua. Terimakasih Tuhan.

Atas hati nurani, akal, dan pikiran yang Engkau percayakan kepada hamba-Mu untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan serta merepresentasikan jati diri hamba-Mu, sehingga dapat digunakan untuk menjaga hati, lidah, dan mulut ini sebagai mana mestinya. Hati nurani yang tak dapat berbohong tentang rasa sakit atas apa yang hamba-Mu alami dan terima dari orang-orang sekitar yang tidak suka. Akal yang selama ini terus berdialektika dengan kondisi yang tidak diharapkan. Pikiran yang selalu terbebani oleh semua yang menusuk hati dan selalu mencari-cari jalan keluar atas cobaan yang Engkau berikan.  Semuanya adalah kehendak-Mu yang mulia, yang belum hamba-Mu tau dan mengerti akan maksud dan tujuan-Mu menganugerahkan hal tersbut. Terimakasih Tuhan.

Atas pendidikan yang Engkau berikan serta Engkau mudahkan jalan hamba-Mu untuk mendapatkan dan mengenyam proses ke-intelektual-an tersebut. Pendidikan yang mampu mendekatkan hamba-Mu kepada-Mu, pendidikan yang memberitahu siapa sesungguhnya Engkau, pendidikan yang menjelaskan akan segala kebesaran-Mu, pendidikan yang mampu meningkatkan ke-intelektual-an akan makna dan tujuan hidup. Terimakasih Tuhan.

Atas pertolongan-pertolongan-Mu yang membantu hamba-Mu untuk bisa menjadi seperti sekarang. Pertolongan yang tanpa hamba-Mu sadari akan mengantarkan kepada sesuatu yang Engkau ridhoi. Pertolongan yang membuat hamba-Mu terus berusaha akan keinginan yang dicita-citakan selama ini. Pertolongan yang membuat hamba-Mu semakin percaya akan keberadaan-Mu, pesan-pesan-Mu, janji-janji-Mu dan hikmah dibaik segala peristiwa yang Engkau kehendaki. Terimakasih Tuhan

Atas segala sesuatu yang hamba miliki, baik itu yang sudah dan belum hamba-Mu syukuri selama ini.Terimakasih Tuhan.


Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang

0 Komentar: