Tangis & Air Mata



Sumber Gambar : www.ririnnnnn.blogspot.com
             Hal pertama yang kita lakukan pertama kali di dunia dan hal pertama kali yang kita persembahkan untuk dunia adalah menangis. Hal terakir yang dipersembahkan kepada kita ketika meninggalkan dunia adalah tangis & air mata.

          Tangis & air mata identik dengan kesedihan yang dialami manusia ketika manusia merasa mengalami suatu hal yang membuatnya tidak mungkin untuk mengatasinya dan menyelesaikann-nya, merasa di luar batas kemampuannya. Sehingga hal yang paling mudah untuk dilakukan demi me-lampiaskan perasaan tersebut adalah dengan menangis mengeluarkan air mata. Dengan menangis saja bisa membuat hal yang membebani pikiran menjadi ringan meskipun beban tersebut belum menghilang betul.

          Menangis bukan berarti mengindikasikan kita lemah, bukan berarti membuktikan diri ini tidak berdaya, bukan berarti secara kualiatas membuat kita lebih rendah di-bandingkan dengan orang lain, bukan berarti kita lari dari suatu permasalahan, dan bukan berarti membedakan mana yang kuat, mana yang lemah, mana yang pintar, dan mana yang bodoh. Karena pada hakikatnya semua manusia di dunia pasti menangis, pasti mengeluarkan air mata, dan itu adalah hal yang pertama kali manusi lakukan sewaktu lahir.

Jadi ketika ada sebagian manusia yang mengatakan bahwa menangis itu adalah suatu hal yang pengecut atau lemah secara kekuatan mental maka secara garis besar ia sebenarnya menghina dirinya sendiri. 

          Kalau kita pahami lebih jauh dan lebih dalam lagi, sebenarnya menangis itu secara tidak langsung memaksa kita untuk memamanggil Allah, dengan kata lain adalah kita harus berdoa. Mau tidak mau, bisa tidak bisa pada akhirnya kita akan menyapa Allah.

Menangis adalah salah satu media untuk mengingatkan kita kepada Allah, betapa besarnya kekuasaan-Nya, betapa tidak berdayanya kita dihadapan-Nya, betapa Maha Besarnya Beliau sehingga tidak ada suatu apapun yang mampu menyaingi-NYa sehingga mau tidak mau dalam keadaan apapun kita musti melakukan yang namanya doa.

          Sekaliber Presiden pun pernah menangis, Gubernur, Walikota, Pak Camat, Kepala Desa pu pernah meneteskan air mana. Jadi jangan takut kalau menangis itu disebut suatu hal yang rendahan atau tidak bermartabat. Sebab orang-orang yang bermartabat pun juga pernah menangis. Menangis bukan merupakan suatu penyesalan melainkan langkah awal yang menyadarkan kita akan suatu hal yang lebih baik dan pantas untuk diri kita, entah apapun itu.         

Menangislah ketika melihat orang-orang yang mem-butuhkan, karena dengan hal tersebut akan membuat kita merasa iba dan aka segera mencari ide dan bersegera memenuhi kebutuhan orang tersebut walaupun sedikit. Menangislah ketika melihat ketidakadilah, karena menangis akan menjadi pemicu untuk kita menjadi lebih tegar dan siap menghadapi segala hal yang tidak adil tersebut. Menangislah yang elegan, yang tegar, yang baik, tidak seolah-olah di-paksaan sehingga murni berasal dari dalam hati.

Menangis tanpa suara adalah menangis yang elegan, menjadikan diri ini tegar karena yang bersuara sebenarnya adalah hatimu yang mengeluarkan bisikan-bisikan bahkan teriakan-teriakan yang tak dapat didengar oleh orang lain, sehingga memungkinkan agar kau merubah suatu hal sehingga kau berhenti untuk mengeluarkan air matamu.

          Menangis dengan senyuman adalah menangis yang baik sebab dengan senyum artinya kau tertanda bahagia sehingga mengeluarkan air mata bahagia dari dalam matamu yang kau persembahkan untuk orang lain, diri sendiri, dan kepada Sang Pencipta jagat raya ini. Menangis itu sebenarnya menjadikan keadaanmu lebih baik dari yang kau alami sebelumnya secara cuma-cuma tanpa uang, sebab menangis adalah salah satu obat penawar hati.          

0 Komentar: