Tangis & Air Mata
Jumat, Desember 28, 2012
By
Unknown
OPINION
0
Komentar
Sumber Gambar : www.ririnnnnn.blogspot.com |
Tangis & air mata identik dengan
kesedihan yang dialami manusia ketika manusia merasa mengalami suatu hal yang
membuatnya tidak mungkin untuk mengatasinya dan menyelesaikann-nya, merasa di
luar batas kemampuannya. Sehingga hal yang paling mudah untuk dilakukan demi
me-lampiaskan perasaan tersebut adalah dengan menangis mengeluarkan air mata. Dengan
menangis saja bisa membuat hal yang membebani pikiran menjadi ringan meskipun
beban tersebut belum menghilang betul.
Menangis bukan berarti mengindikasikan
kita lemah, bukan berarti membuktikan diri ini tidak berdaya, bukan berarti
secara kualiatas membuat kita lebih rendah di-bandingkan dengan orang lain,
bukan berarti kita lari dari suatu permasalahan, dan bukan berarti membedakan
mana yang kuat, mana yang lemah, mana yang pintar, dan mana yang bodoh. Karena
pada hakikatnya semua manusia di dunia pasti menangis, pasti mengeluarkan air
mata, dan itu adalah hal yang pertama kali manusi lakukan sewaktu lahir.
Jadi
ketika ada sebagian manusia yang mengatakan bahwa menangis itu adalah suatu hal
yang pengecut atau lemah secara kekuatan mental maka secara garis besar ia
sebenarnya menghina dirinya sendiri.
Kalau kita pahami lebih jauh dan lebih
dalam lagi, sebenarnya menangis itu secara tidak langsung memaksa kita untuk
memamanggil Allah, dengan kata lain adalah kita harus berdo’a. Mau tidak mau, bisa tidak bisa pada akhirnya
kita akan menyapa Allah.
Menangis
adalah salah satu media untuk mengingatkan kita kepada Allah, betapa besarnya
kekuasaan-Nya, betapa tidak berdayanya kita dihadapan-Nya, betapa Maha Besarnya
Beliau sehingga tidak ada suatu apapun yang mampu menyaingi-NYa sehingga mau
tidak mau dalam keadaan apapun kita musti melakukan yang namanya do’a.
Sekaliber Presiden pun pernah
menangis, Gubernur, Walikota, Pak Camat, Kepala Desa pu pernah meneteskan air
mana. Jadi jangan takut kalau menangis itu disebut suatu hal yang rendahan atau
tidak bermartabat. Sebab orang-orang yang bermartabat pun juga pernah menangis.
Menangis bukan merupakan suatu penyesalan melainkan langkah awal yang
menyadarkan kita akan suatu hal yang lebih baik dan pantas untuk diri kita,
entah apapun itu.
Menangislah
ketika melihat orang-orang yang mem-butuhkan, karena dengan hal tersebut akan
membuat kita merasa iba dan aka segera mencari ide dan bersegera memenuhi
kebutuhan orang tersebut walaupun sedikit. Menangislah ketika melihat
ketidakadilah, karena menangis akan menjadi pemicu untuk kita menjadi lebih
tegar dan siap menghadapi segala hal yang tidak adil tersebut. Menangislah yang
elegan, yang tegar, yang baik, tidak seolah-olah di-paksaan sehingga murni berasal
dari dalam hati.
Menangis
tanpa suara adalah menangis yang elegan, menjadikan diri ini tegar karena yang
bersuara sebenarnya adalah hatimu yang mengeluarkan bisikan-bisikan bahkan
teriakan-teriakan yang tak dapat didengar oleh orang lain, sehingga
memungkinkan agar kau merubah suatu hal sehingga kau berhenti untuk
mengeluarkan air matamu.
Menangis dengan senyuman adalah
menangis yang baik sebab dengan senyum artinya kau tertanda bahagia sehingga
mengeluarkan air mata bahagia dari dalam matamu yang kau persembahkan untuk
orang lain, diri sendiri, dan kepada Sang Pencipta jagat raya ini. Menangis itu
sebenarnya menjadikan keadaanmu lebih baik dari yang kau alami sebelumnya
secara cuma-cuma tanpa uang, sebab menangis adalah salah satu obat penawar
hati.
0 Komentar:
Posting Komentar